SEBALIK.COM , PEKANBARU – Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Erisman Yahya, resmi membuka Launching Program Pembinaan Pelajar Riau (P3R) berbasis Spiritual Quotient Training (SQT), yang ditaja oleh Pengurus Masjid Al-Maqari Riau, Sabtu (11/10/2025).
Kegiatan berlangsung di Masjid Al-Maqari, Komplek LPTQ Riau, Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru, dan dihadiri ratusan siswa SLTA sederajat se-Kota Pekanbaru, MUI Riau, Dewan Masjid Indonesia Riau, serta para kepala sekolah.
Dalam sambutannya, Erisman menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh Gubernur Riau terhadap kegiatan pembinaan pelajar ini.
“Pak Gubernur sangat mendukung dan mendoakan agar apa yang kita inisiasi hari ini mendapat ridho Allah. Program ini diharapkan menjadi langkah nyata membina pelajar Riau dengan pendekatan spiritual melalui metode SQT,” ujar Erisman.
Ia menilai, pembinaan spiritual bagi siswa sangat penting di tengah derasnya arus globalisasi dan banjir informasi yang tidak semuanya sejalan dengan nilai agama, adat, dan budaya.
“Kita menyadari anak didik kita di sekolah hanya mendapat dua jam pelajaran agama. Itu belum cukup. Harus ada tambahan seperti program hari ini. Agama membimbing kita dari alam kegelapan ke terang benderang. Ibarat nelayan tanpa kompas, bisa tersesat dan tidak tahu arah,” katanya.
Melalui program ini, lanjut Erisman, diharapkan para pelajar mampu menghadapi berbagai tantangan hidup dengan berlandaskan nilai-nilai agama.
“Kalau dia berputus asa, dia akan kembali mengingat Allah. Anak didik kita perlu dibekali ilmu agama yang baik agar bisa menjalani samudra kehidupan dengan benar,” tambahnya.
Ia juga menyampaikan pesan khusus dari Gubernur Riau agar dalam program P3R ini para pelajar dibimbing untuk memperbaiki bacaan Al-Qur’an (tahsin), memahami ilmu fiqih, serta memperkuat aqidah dan akhlak.
“Ilmu yang hebat kalau tidak dibarengi dengan etika, maka tidak ada manfaatnya,” tegas Erisman.
Kadisdik berharap, melalui program ini, para pelajar Riau dapat tumbuh menjadi generasi yang berilmu, berakhlak mulia, dan berkontribusi bagi bangsa.
“Kita ingin anak didik kita menjadi orang yang bermanfaat bagi agama, bangsa, dan negara. Menuju Indonesia Emas 2045, generasi emas Riau harus siap mengambil peran penting di dalamnya,” imbuhnya. (Maoelana)