Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies di Pekanbaru Cenderung Menurun

Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies di Pekanbaru Cenderung Menurun
Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Fira Septiyanti

SEBALIK.COM, PEKANBARU – Kasus gigitan hewan penular rabies (HPR) di Kota Pekanbaru menunjukkan tren penurunan pada tahun 2025 dibandingkan tahun sebelumnya.

Data dari Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru mencatat, sepanjang tahun 2024 terdapat 733 kasus gigitan HPR. Sementara hingga awal Oktober 2025, jumlahnya tercatat 509 kasus, atau menurun sekitar 224 kasus dibanding tahun lalu.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Fira Septiyanti, menjelaskan bahwa meskipun terjadi penurunan, masyarakat tetap harus waspada terhadap potensi penularan rabies.

“Walau ada penurunan, kasus gigitan hewan penular rabies masih terjadi hingga saat ini,” ujarnya, Senin (6/10/2025).

Fira menyebutkan, rabies dapat ditularkan melalui gigitan anjing, kucing, maupun monyet yang terinfeksi virus rabies. Ia mengimbau masyarakat untuk mengenali ciri-ciri hewan yang diduga terinfeksi, seperti perubahan perilaku, menjadi lebih agresif, sering menggigit benda keras, mengeluarkan air liur berlebih, gemetar, atau tampak kejang-kejang.

“Hewan yang biasanya jinak tiba-tiba menjadi galak, atau sebaliknya menjadi lesu dan bersembunyi dari cahaya, juga perlu diwaspadai,” tambahnya.

Fira menegaskan pentingnya penanganan medis segera setelah terjadi gigitan hewan.

“Jangan abaikan gigitan anjing. Segera datang ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut,” tegasnya.

Ia juga mengingatkan warga agar tidak mengganggu anjing liar serta menjaga kebersihan lingkungan dengan mengelola sampah secara baik, karena sisa makanan dapat menarik hewan liar mendekat.

“Rabies bisa dicegah, tapi tidak bisa disembuhkan. Karena itu, jangan ambil risiko. Laporkan segera jika menemukan hewan yang diduga rabies,” pungkas Fira. (*)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index