Disperindag Pekanbaru Mediasi Kisruh Pedagang di Kawasan Bundaran Tugu Keris

Disperindag Pekanbaru Mediasi Kisruh Pedagang di Kawasan Bundaran Tugu Keris
Kepala Disperindag Kota Pekanbaru, Iwan Simatupang

SEBALIK.COM, PEKANBARU – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru memastikan telah melakukan mediasi terkait kisruh antar pedagang di kawasan Bundaran Tugu Keris, namun hingga kini belum ditemukan kesepakatan bersama.

Kepala Disperindag Kota Pekanbaru, Iwan Simatupang, menjelaskan bahwa permasalahan ini berawal dari adanya pihak yang menolak pengelolaan kawasan pedagang kaki lima (PKL) oleh koperasi yang telah resmi ditunjuk oleh Disperindag.

“Koperasi pedagang sudah dibentuk dan ditunjuk untuk mengelola kawasan tersebut. Namun ada oknum yang tidak mau bergabung dan justru menimbulkan keributan,” jelas Iwan, Senin (6/10/2025).

Menurutnya, Disperindag telah memfasilitasi pertemuan antara kedua pihak untuk mencari solusi terbaik. Namun, pertemuan tersebut belum membuahkan hasil karena masing-masing pihak tetap mempertahankan pendapatnya.

“Kedua pihak sudah kami kumpulkan di Kantor Disperindag. Mediasi sudah dilakukan, tetapi belum ada titik temu,” ujarnya.

Iwan menegaskan bahwa koperasi yang telah ditunjuk tetap menjadi pengelola resmi kawasan PKL Bundaran Tugu Keris, karena telah memiliki surat keputusan (SK) dari Pemerintah Kota Pekanbaru.

“Kalau memang ada pihak yang keberatan, SK itu tidak bisa serta-merta dicabut. Koperasi tersebut sah secara administrasi untuk mengelola kawasan,” tegasnya.

Ia juga menjelaskan bahwa kisruh ini berawal dari ketidakharmonisan antara pengelola koperasi dan oknum yang mengaku sebagai pemuda tempatan, yang kemudian memicu keributan di lapangan.

“Sudah kami jelaskan bahwa kawasan itu harus dikelola oleh badan usaha berbentuk koperasi, bukan oleh perorangan,” tambahnya.

Iwan menyebut, bila dalam waktu dekat tidak ditemukan solusi bersama, Disperindag akan mempertimbangkan penunjukan koperasi lain untuk mengelola kawasan tersebut agar tetap tertib dan kondusif.

“Kami sudah cukup sabar dan sudah berupaya memediasi. Jika tidak juga ada titik temu, akan kami kaji kemungkinan penunjukan pengelola baru,” pungkasnya. (*)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index