Menag Ajak Masjid Berperan sebagai Pusat Peradaban yang Inklusif dan Berkeadaban

Jumat, 26 Desember 2025 | 03:26:00 WIB
Menteri Agama Nasaruddin Umar

SEBALIK.COM, MANADO – Menteri Agama Nasaruddin Umar menegaskan pentingnya peran masjid sebagai pusat peradaban yang inklusif, ramah, dan berorientasi pada kemaslahatan umat. Hal tersebut disampaikan saat melaksanakan salat Subuh berjamaah dan Kajian Subuh di Masjid Awal Fathul Mubien, Kota Manado, Kamis (25/12/2025).

Menag menilai Kota Manado, sebagai salah satu simbol kota kerukunan di Indonesia, memiliki modal sosial yang kuat untuk menjadikan masjid sebagai ruang perjumpaan nilai-nilai keagamaan yang damai dan berkeadaban.

“Masjid harus tampil sebagai pusat peradaban yang ramah, terbuka, dan membangun. Dari masjid inilah nilai keimanan, kemanusiaan, dan kebangsaan ditumbuhkan secara bersamaan,” ujar Menag dalam kajiannya.

Ia menjelaskan bahwa sejak masa Rasulullah SAW, masjid tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga menjadi pusat pendidikan, sosial, dan pemberdayaan umat. Dalam konteks masyarakat majemuk seperti Sulawesi Utara, peran masjid dinilai semakin strategis untuk menjaga harmoni dan memperkuat persaudaraan kebangsaan.

Menag juga menekankan peran penting imam dan pengelola masjid dalam membimbing umat. Menurutnya, imam tidak hanya memimpin ibadah, tetapi juga memiliki tanggung jawab moral dan sosial dalam membangun sikap saling menghormati di tengah keberagaman.

Pada kesempatan tersebut, Menteri Agama turut melantik Pengurus Ittihad Persaudaraan Imam Masjid (IPIM) Provinsi Sulawesi Utara yang diketuai oleh Abdul Rasyid. Pelantikan ini disaksikan oleh Kepala Kanwil Kemenag Sulawesi Utara Ulyas Taha, jajaran Kanwil Kemenag Sulut, Rektor IAIN Manado, Kepala Kankemenag Kota Manado, para penyuluh agama, kepala madrasah, serta jamaah dan masyarakat.

Kepala Kanwil Kemenag Sulawesi Utara Ulyas Taha mengapresiasi arahan Menteri Agama yang menempatkan masjid sebagai elemen penting dalam penguatan kerukunan umat beragama di daerah. Ia menegaskan bahwa masjid memiliki peran strategis dalam menjaga tradisi toleransi yang telah mengakar di Sulawesi Utara.

Sementara itu, Ketua IPIM Sulawesi Utara Abdul Rasyid menyatakan bahwa pelantikan tersebut menjadi amanah besar bagi para imam masjid untuk menjadikan masjid sebagai ruang pembinaan umat yang menyejukkan, mencerahkan, serta memperkuat persaudaraan, baik di internal umat maupun dalam kehidupan sosial yang lebih luas.

Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan Kementerian Agama dalam memperkuat peran rumah ibadah sebagai simpul peradaban, khususnya di wilayah dengan tingkat keberagaman yang tinggi seperti Sulawesi Utara. (*)

Terkini