SEBALIK.COM, BANGKINANG — Pemerintah Kabupaten Kampar terus memperkuat pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) melalui sosialisasi penyusunan dan standarisasi menu makanan bergizi. Kegiatan ini bertujuan menjaga kualitas gizi penerima manfaat sekaligus mendukung pengendalian inflasi daerah.
Sosialisasi tersebut dihadiri Wakil Bupati Kampar Dr. Hj. Misharti, S.Ag., M.Si di Bangkinang, Selasa (23/12/2025).
Turut hadir dalam kegiatan ini Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kampar Dr. Yuli Uzman, M.Ag., Asisten II Setda Kampar Drs. Muhammad, M.Si, Kepala Dinas Kesehatan Dr. Asmara Fitrah Abadi, MM, para camat, kepala dapur MBG, serta tenaga ahli gizi.
Dalam arahannya, Wakil Bupati Kampar menegaskan bahwa Program Makan Bergizi Gratis merupakan langkah strategis pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas kesehatan dan sumber daya manusia, khususnya bagi anak-anak dan generasi muda.
“Pemenuhan gizi yang baik dan seimbang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan fisik, kecerdasan, serta daya konsentrasi anak dalam proses belajar mengajar,” ujar Misharti.
Ia menjelaskan, di Kabupaten Kampar program MBG menyasar peserta didik mulai dari jenjang PAUD, SD, SMP, hingga SMA/sederajat. Selain itu, program ini juga diperuntukkan bagi ibu hamil, ibu menyusui, balita, serta kelompok sasaran lain sesuai ketentuan yang berlaku.
Melalui program ini, pemerintah daerah berharap seluruh penerima manfaat memperoleh asupan makanan yang layak, aman, sehat, dan berkelanjutan.
Dalam laporan pelaksanaan program, hingga saat ini telah beroperasi sebanyak 60 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kabupaten Kampar. Program tersebut telah menjangkau 153.918 siswa dari 970 sekolah. Selain itu, tercatat sebanyak 7.766 ibu hamil, ibu menyusui, dan balita juga telah menerima manfaat.
Dengan demikian, total penerima manfaat Program Makan Bergizi Gratis di Kabupaten Kampar mencapai 162.186 orang.
Melalui kegiatan sosialisasi ini, pemerintah daerah memberikan pemahaman menyeluruh mengenai tujuan program, mekanisme pelaksanaan, standar menu bergizi, serta peran dan tanggung jawab masing-masing pihak.
“Peran sekolah, orang tua, dan masyarakat sangat penting agar program ini tepat sasaran dan memberikan manfaat maksimal bagi penerima,” tutupnya. (*)