Demi Kemaslahatan Umat: Ulama Sepuh NU se-Sumatera Serukan PBNU Segera Tempuh Jalan Islah

Senin, 15 Desember 2025 | 00:09:00 WIB
Silaturahim akbar di Pesantren Mawaridussalam, Batang Kuis, Deli Serdang, Sumatera Utara, Minggu (14/12/2025)

SEBALIK.COM, DELI SERDANG - Sejumlah ulama sepuh, masyaikh, dan tokoh Nahdlatul Ulama (NU) se-Sumatera mengeluarkan seruan tegas kepada Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk segera memilih jalan islah (perdamaian/rekonsiliasi) guna menuntaskan berbagai persoalan internal yang terjadi belakangan ini.

Seruan ini disampaikan dalam pertemuan silaturahim akbar di Pesantren Mawaridussalam, Batang Kuis, Deli Serdang, Sumatera Utara, Minggu (14/12/2025) sore.

Pernyataan sikap bersama yang dibacakan oleh Wakil Rois PWNU Sumatera Utara, KH Abdul Hamid Ritonga, ini mendesak langkah-langkah konkret, terutama merujuk pada dawuh masyaikh (nasihat para kiai sepuh) dari Ploso dan Tebuireng.

1. Mendesak PBNU untuk segera menempuh jalan islah demi kemaslahatan jama'ah dan jam’iyah (organisasi), sejalan dengan nasihat para kiai sepuh.

2. Islah harus melibatkan unsur Ahlul Halli wal Aqdi (AHWA), mustasyar (dewan penasihat), dan zuriyat muassis NU (keturunan pendiri NU). Tujuannya adalah untuk menegaskan kembali posisi hasil Muktamar ke-34 di Lampung, yaitu KH Miftachul Akhyar sebagai Rais Aam dan KH Yahya Cholil Staquf sebagai Ketua Umum PBNU masa khidmah 2021-2026.

3. Mengajak seluruh Pengurus Wilayah (PWNU) dan Pengurus Cabang (PCNU) se-Indonesia untuk patuh terhadap nasihat masyaikh serta senantiasa istighatsah dan berdoa memohon kekuatan dan kejayaan NU demi kemaslahatan umat dan bangsa.

"Islah menjadi sebuah keharusan agar segala persoalan yang mendera NU belakangan ini bisa segera terselesaikan," tegas KH Soleh Bajuri (Lampung).

Pertemuan ini dihadiri oleh ulama sepuh, masyaikh dan tokoh NU terkemuka dari seluruh provinsi di Sumatera, antara lain turut hadir Tgk KH Aqil Zikrullah dan Tgk KH Ibnu Ibrahimi (Aceh), kemudian KH Abdul Hamid Ritonga, Buya Syahrial Ams, KH Abdullah Harahap, KH Muhyiddin Masykur, KH Abdullah Nasution, Ustadz H Idrus Hasibuan, KH M Roihan Nasution, Syekh Nuruddin bin Amir, KH Sariman Al-Faruq, Buya Mardin Assidiqie, H Muhammad Daud, dan KH Akhyar Nasution (Sumatera Utara).

Lalu, KH Sholahudin Syargawi Al-Qodiri dari Jambi, Datok Kiyai Haji Endy Maulidi (Kepulauan Riau), KH Al Mawardi dan KH Ichsan Habibi (Bangka Belitung), KH Nur Kholidin dan Ustadz Heri Sulamto (Sumatera Barat), H. Khosairi (Riau), serta KH Soleh Bajuri, KH Imam Suhadi, dan H Okta Rijaya M (Lampung).

Seruan kolektif dari Bumi Sumatera ini diharapkan dapat menjadi dorongan bagi PBNU untuk menyatukan kembali barisan demi melanjutkan khidmah organisasi. (Mail Has)

Terkini