BNPB Catat Korban Tewas Banjir dan Longsor di Tiga Provinsi Sumatra Capai 1.006 Jiwa

Minggu, 14 Desember 2025 | 18:47:00 WIB
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat korban meninggal akibat bencana banjir bandang dan longsor Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat bertambah menjadi 1.006 per Sabtu (13/12). (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

SEBALIK.COM, JAKARTA — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah korban meninggal dunia akibat banjir bandang dan longsor yang melanda Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat terus bertambah. Hingga Sabtu (13/12/2025), total korban tewas mencapai 1.006 orang, meningkat dari sehari sebelumnya yang tercatat sebanyak 995 jiwa.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyampaikan bahwa angka tersebut merupakan hasil rekapitulasi terbaru dari tiga provinsi terdampak.

“Per hari ini, dari data yang kami himpun, korban meninggal dunia dari tiga provinsi mencapai 1.006 jiwa,” ujar Abdul Muhari dalam konferensi pers yang disiarkan melalui kanal YouTube BNPB.

Secara rinci, jumlah korban meninggal dunia tercatat sebanyak 415 jiwa di Aceh, 349 jiwa di Sumatra Utara, dan 242 jiwa di Sumatra Barat. Kenaikan jumlah korban terjadi setelah proses pembaruan dan verifikasi data di masing-masing daerah terdampak.

“Di Aceh jumlah korban meninggal bertambah dari 411 menjadi 415 jiwa, Sumatra Utara dari 343 menjadi 349 jiwa, dan Sumatra Barat dari 241 menjadi 242 jiwa,” jelasnya.

Sementara itu, jumlah korban hilang tercatat sebanyak 217 orang, menurun dibandingkan hari sebelumnya yang mencapai 226 orang. Penurunan ini terjadi seiring proses identifikasi korban dan pemutakhiran data berbasis kependudukan.

Adapun jumlah pengungsi hingga Sabtu tercatat sebanyak 654.642 jiwa, berkurang signifikan dari data per 12 Desember yang mencapai 884.889 jiwa. BNPB menjelaskan, pengurangan angka pengungsi disebabkan oleh verifikasi data berbasis Dukcapil serta penyesuaian status korban yang sebelumnya tercatat ganda.

“Beberapa korban yang sebelumnya masuk dalam data longsor ternyata merupakan korban meninggal yang dimakamkan di lokasi pemakaman yang ikut terdampak longsor. Data tersebut sudah kami klarifikasi dan keluarkan,” ujar Abdul Muhari.

Terkait penanganan darurat, BNPB menyebutkan bahwa distribusi logistik masih didominasi melalui jalur udara, mengingat sejumlah jalan nasional dan jembatan masih dalam tahap perbaikan akibat kerusakan berat.

“Kami berharap awal pekan depan jalur darat sudah dapat dioptimalkan kembali, sehingga volume bantuan yang disalurkan ke daerah terdampak dapat meningkat,” pungkasnya. (*)

Terkini