SEBALIK.COM, JAKARTA — Pembangunan jalur pipa gas yang menghubungkan Provinsi Riau dan Sumatera Utara (Sumut) dibiayai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Jalur pipa ini direncanakan melintasi 33 titik di Sumut dan langsung tersambung dari Riau.
Inspektur Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) Kementerian ESDM, Gobmar Baringbing, menjelaskan bahwa proyek strategis nasional ini telah dimulai sejak 2023 dan saat ini sedang menunggu proses lelang. “Proyek ini penting untuk percepatan ekonomi, khususnya sektor manufaktur,” ujarnya, Kamis (11/12/2025).
Proyek ini juga dirancang untuk menghubungkan gas di Sumatera bagian utara ke Jawa bagian timur. Targetnya, pada 2027 jaringan gas Sumatera-Jawa sudah tersambung, dan pada 2028 produksi gas Andaman akan masuk ke jaringan.
Selain itu, PGN Tbk akan memanfaatkan ruas jalan tol dan nasional dengan mekanisme sewa, sehingga tidak memerlukan pembebasan lahan baru. Jalur pipa ini melibatkan 11 kabupaten/kota di Riau dan Sumut dan memerlukan dukungan penuh pemerintah daerah. PT Sucofindo (Persero) telah ditunjuk sebagai pengawas proyek.
Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Sumut, Sulaiman Harahap, menyambut positif proyek ini. Ia menekankan bahwa pembangunan pipa gas akan membantu mengatasi kelangkaan energi, memperkuat infrastruktur, dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Sumut, terutama setelah gangguan pasokan energi beberapa waktu lalu.
“Pembangunan jalur pipa gas ini sangat penting untuk memenuhi kebutuhan energi dan membangkitkan ekonomi Sumut,” kata Sulaiman.
Proyek ini menjadi bagian dari program pemerintah pusat untuk memperkuat ketahanan energi nasional sekaligus mendukung pengembangan ekonomi regional. (*)