SEBALIK.COM, PEKANBARU - Kebijakan Pemerintah Kota Pekanbaru yang melarang penggunaan kantong plastik di sejumlah sektor usaha mendapat apresiasi dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah setempat.
Aturan ini menyasar berbagai lokasi seperti pusat perbelanjaan, minimarket, toko swalayan, pasar tradisional, hingga tempat makan seperti rumah makan, kafe, restoran, dan layanan katering. Seluruh pelaku usaha diminta beralih menggunakan material yang lebih bersahabat dengan lingkungan.
Pimpinan DPRD Kota Pekanbaru, Muhammad Isa Lahamid, memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif Pemko tersebut. Menurutnya, langkah ini sangat krusial dalam mengatasi permasalahan sampah plastik yang telah lama membelit Kota Bertuah.
"Kami menganggap ini adalah terobosan yang sangat baik dari Pemko Pekanbaru. Kami juga mengajak seluruh lapisan masyarakat serta pelaku usaha retail untuk turut mengurangi ketergantungan terhadap plastik," ungkap Isa pada Selasa (2/12/2025).
Dia mengingatkan bahwa persoalan limbah plastik tidak dapat diselesaikan semata-mata dengan membuat peraturan. Keterlibatan aktif dari seluruh elemen masyarakat menjadi kunci keberhasilan implementasi kebijakan ini.
"Problematika sampah di Pekanbaru masih menjadi pekerjaan rumah yang besar. Kami berharap ada kolaborasi erat antara warga dan pemerintah kota dalam mendorong pengurangan plastik, sekaligus beralih ke alternatif bahan yang ramah lingkungan, dapat didaur ulang, atau digunakan berulang kali," paparnya.
Isa turut menyinggung pola kebiasaan warga yang sering berbelanja tanpa membawa tas atau wadah pribadi. Kondisi ini membuat para pedagang merasa berkewajiban menyediakan kantong plastik untuk pembeli.
"Ini sangat bergantung pada kebiasaan kita sebagai masyarakat. Karena belum terbiasa membawa wadah belanja sendiri, pedagang merasa harus menyiapkan plastik. Makanya perlu ada kesadaran kolektif dari semua pihak. Bila masyarakat sudah terbiasa membawa tas belanja pribadi, tentu akan sangat meringankan beban pedagang," tutupnya. (Maoelana)