SEBALIK.COM, PEKANBARU - Menjelang penutupan Tahun Anggaran 2025, krisis anggaran di Pemprov Riau kembali menjadi sorotan. Plt Gubernur Riau, SF Hariyanto, mengeluarkan kebijakan yang terkesan panik dan membatasi gerak Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dengan meminta seluruh kegiatan non-prioritas dihentikan sementara, Kamis (27/11/2025).
Keputusan drastis ini dipicu oleh alasan klasik, kekurangan transfer dana dari Pemerintah Pusat.
"Kegiatan yang tidak prioritas sebaiknya dihentikan dulu," kata SF Hariyanto.
Instruksi ini secara implisit mengisaratkan adanya perencanaan anggaran yang kurang matang atau belanja OPD yang terlalu jor-joran, sehingga ketika transfer pusat seret, kas daerah langsung tertekan.
Penekanan untuk menghentikan kegiatan non-prioritas ini jelas menunjukkan kekhawatiran serius terhadap kondisi fiskal Riau. SF Hariyanto menekankan pengendalian belanja harus dijaga ketat agar APBD tidak kembali jebol.
"Jangan sampai defisit anggaran kembali terjadi," katanya.
Saat ini, Pemprov Riau dikabarkan tengah sibuk menghitung ulang kebutuhan anggaran. Walaupun tertekan, Plt Gubernur SF Hariyanto berjanji menjaga kesinambungan fiskal sekaligus menolong kabupaten/kota yang juga sedang membutuhkan dana.
"Kita usahakan dulu kabupaten-kabupaten, karena mereka sangat butuh juga," tutupnya. (Mail Has)