SEBALIK.COM, JAKARTA - Kementerian Agama menyelenggarakan Silaturahmi Nasional (Silatnas) Aktivis Remaja Masjid Indonesia (ARMI) 2025, diikuti 70 peserta dari seluruh provinsi. Kegiatan ini bertujuan membentuk remaja masjid yang tangguh, disiplin, berilmu, dan bermanfaat bagi masyarakat.
Dalam arahannya, Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag, Abu Rokhmad, menekankan pentingnya remaja masjid menjadi garda terdepan pembangunan peradaban.
“Remaja masjid harus gagah, bukan hanya secara fisik, tetapi juga dalam ilmu dan akhlak,” ujarnya. Abu mencontohkan Ahli Suffah di masa Rasulullah sebagai model generasi muda yang belajar dan mengabdi dari masjid, melahirkan pemimpin dan ulama.
Abu menekankan, pembinaan tidak cukup hanya melalui kegiatan ritual. Masa muda, katanya, harus diarahkan pada aktivitas positif agar energi besar mereka dapat bermanfaat bagi masyarakat. “Belajarlah ilmu agama dan umum agar kalian menjadi generasi yang beriman, berdaya, dan berdampak,” pesannya.
Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah, Arsad Hidayat, menyebut Silatnas ARMI sebagai forum strategis memperkuat peran generasi muda dalam pembangunan bangsa. Para peserta, mayoritas Generasi Z, memiliki potensi besar menjadi agen perubahan bagi Indonesia ke depan.
Arsad menekankan peran masjid sebagai ruang proteksi moral dan spiritual, terutama di tengah derasnya arus digital dan budaya global. Ia menekankan pentingnya mengelola dunia digital dengan bijak, memproduksi konten positif berbasis nilai keislaman, dan memanfaatkan jejaring nasional yang terbangun melalui Silatnas.
“Remaja hari ini adalah calon pemimpin masa depan. Dengan semangat dan jejaring kuat, generasi masjid akan menjadi pilar menuju Indonesia Emas 2045,” tegasnya.
Kasubdit Kemasjidan, Nurul Badruttamam, menyebut Silatnas ARMI 2025 diikuti peserta dari 34 provinsi, meningkat signifikan dari tahun sebelumnya yang hanya 15 provinsi. Ia menekankan kegiatan ini lebih dari seremonial; tiga hari acara memadukan disiplin spiritual, nasionalisme, dan kepemimpinan sosial.
Program ini juga melibatkan TNI AL untuk membina kedisiplinan peserta, menanamkan nilai tangguh, disiplin, dan cinta tanah air. Nurul menambahkan, kegiatan ARMI akan berlanjut hingga 2026 melalui program seperti Masjid Berdaya Berdampak, mendorong remaja masjid menjadi penggerak inovasi, digitalisasi, dan peradaban sosial di masyarakat.
“Remaja masjid harus menjadi contoh muslim yang kuat spiritualnya, kokoh moralnya, dan cinta negerinya,” tutup Nurul. (*)