Pesan Wabup Muzamil di Wisuda STKIP Meranti: Guru Harus Jadi Teladan Sejati

Senin, 20 Oktober 2025 | 22:00:18 WIB

SEBALIK.COM, MERANTI – Di hadapan puluhan wisudawan yang tampak haru dan bangga, Wakil Bupati Kepulauan Meranti, Muzamil Baharudin, SM., MM, menyampaikan pesan mendalam tentang arti sebuah profesi guru. Ia menegaskan, menjadi guru bukan hanya soal mentransfer ilmu, tetapi juga menjadi panutan yang digugu dan ditiru.

Muzamil hadir dalam Sidang Senat Terbuka Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Kepulauan Meranti pada Wisuda Sarjana Angkatan ke-VI, yang digelar di Ballroom Grand Meranti Hotel, Senin (20/10/2025).

“Guru itu digugu dan ditiru. Artinya, setiap perilaku, tutur kata, dan tindakan harus mencerminkan keteladanan. Dari ujung rambut sampai ujung kaki, semua harus bisa menjadi contoh bagi murid dan masyarakat,” ujar Muzamil dalam sambutannya.

Wabup yang juga berlatar belakang pendidikan guru itu sempat mengenang masa mudanya di Sekolah Pendidikan Guru (SPG) Bengkalis pada tahun 1990. Ia mengaku memahami betul beratnya tanggung jawab seorang pendidik dalam membentuk karakter generasi bangsa.

“Saya sendiri lulusan SPG, tapi tidak sanggup menjadi guru karena beratnya amanah itu. Maka, saya sangat menghargai profesi ini. Kunci utamanya adalah menjaga moral dan attitude, di mana pun dan kapan pun,” tuturnya.

Ia menambahkan, di tengah pesatnya perkembangan teknologi, tantangan bagi para guru bukan lagi sekadar menyampaikan pelajaran, tetapi juga menjaga nilai-nilai etika dan budi pekerti.

“Di negara maju, orang tua tidak khawatir kalau anaknya kurang pandai berhitung. Yang mereka takutkan adalah jika anaknya tidak sopan dan tidak tahu menghargai orang lain. Karena kecerdasan bisa dipelajari, tapi moral dan etika adalah fondasi kehidupan,” tegasnya.

Menutup sambutannya, Muzamil mengajak para lulusan STKIP Meranti untuk pulang dan mengabdi di daerah sendiri, membawa ilmu untuk kemajuan masyarakat. Ia menyebut, peran guru sangat penting dalam mewujudkan Meranti sebagai negeri yang unggul, agamis, dan sejahtera.

“Mari jadikan ilmu yang diperoleh sebagai pengabdian untuk kampung halaman. Dengan semangat Budi, Nalar, dan Bakti, kita bisa membangun Meranti yang lebih baik,” ajaknya.

Sementara itu, Ketua STKIP Kepulauan Meranti, Erna Lestari Rambe, M.Pd., menyampaikan rasa bangga atas keberhasilan para mahasiswa yang telah menyelesaikan studinya dengan penuh dedikasi.

“Hari ini bukan hanya seremoni, tapi penanda lahirnya pendidik-pendidik baru yang siap berkiprah untuk bangsa,” ujarnya.

Erna menjelaskan, tahun ini STKIP Meranti dua kali menggelar wisuda. Setelah meluluskan 63 mahasiswa pada Juni lalu, kali ini sebanyak 28 lulusan resmi menyandang gelar sarjana dari Program Studi Pendidikan Matematika dan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Penjaskesrek).

“Kami berkomitmen terus mencetak sumber daya manusia yang unggul, berkarakter, dan siap bersaing di era global,” tambahnya.

Ia pun berpesan agar para lulusan tetap rendah hati dan menjaga nama baik almamater.

“Tunjukkan jati diri sebagai lulusan yang beretika, berilmu, dan berakhlak mulia. Karena di tangan kalianlah, kualitas STKIP Meranti akan dikenal luas,” pungkas Erna. (*)

Terkini