SEBALIK.COM , PEKANBARU – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat Provinsi Riau untuk mewaspadai potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang pada Sabtu (18/10/2025).
Forecaster on duty, Elisa JS Kedang, mengatakan bahwa cuaca pada pagi hari terpantau udara kabur hingga cerah berawan. Berdasarkan citra radar cuaca, hujan dengan intensitas ringan hingga sedang telah terjadi di sebagian wilayah Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Bengkalis, dan Kota Dumai.
“Pada siang hari kondisi cuaca umumnya cerah berawan hingga berawan, namun pada sore hingga malam hari diprakirakan hujan dengan intensitas ringan hingga sedang akan meluas hampir di sebagian besar wilayah Riau,” ujar Elisa.
Sementara pada dini hari, BMKG memperkirakan kondisi udara masih kabur hingga berawan, dengan potensi hujan ringan hingga sedang di sejumlah daerah seperti Kabupaten Rokan Hilir, Bengkalis, Kepulauan Meranti, Siak, Pelalawan, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir, Kampar, serta Kota Pekanbaru.
Elisa menambahkan, masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan terutama pada sore hingga dini hari, karena hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi terjadi di sebagian wilayah Pekanbaru, Rokan Hilir, Kepulauan Meranti, Siak, Bengkalis, Pelalawan, Indragiri Hilir, dan Indragiri Hulu.
Adapun suhu udara di Riau berkisar antara 23,0 hingga 34,0 derajat Celsius, dengan kelembapan mencapai 58–100 persen dan angin bertiup dari arah barat hingga timur laut dengan kecepatan 10–30 km/jam.
Untuk kondisi laut, BMKG memperkirakan tinggi gelombang di perairan Riau berada pada kisaran 0,5–1,25 meter atau kategori rendah.
Sementara itu, berdasarkan pantauan citra satelit Terra dan Aqua pada pukul 23.00 WIB, terdapat 51 titik panas (hotspot) di wilayah Sumatera. Dari jumlah tersebut, empat titik panas terdeteksi di Provinsi Riau, masing-masing satu titik di Kabupaten Bengkalis, Pelalawan, Indragiri Hulu, dan Indragiri Hilir.
“Kondisi ini masih perlu diwaspadai mengingat cuaca berawan tidak menutup kemungkinan masih ada potensi munculnya titik panas baru di beberapa wilayah,” tambah Elisa.
BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dan menjaga kondisi lingkungan untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di tengah perubahan pola cuaca yang dinamis. (Maoelana)