Imbau Warga Waspada, Gubri Pantau Kasus Dugaan Cacar Monyet di Meranti

Senin, 22 September 2025 | 08:44:49 WIB

SEBALIK.COM , PEKANBARU - Gubernur Riau Abdul Wahid meminta masyarakat tetap tenang dan tidak panik terkait dugaan cacar monyet di Kepulauan Meranti.

Kendati demikian, Gubri mengingatkan masyarakat agar terus meningkatkan kewaspadaan.

"Kami mengimbau kepada masyarakat Riau agar waspada. Jika ada keluhan langsung periksa ke puskesmas atau rumah sakit terdekat," kata Abdul Wahid, Minggu (21/9/2025).

Ia menegaskan bahwa pemerintah bersama tenaga medis telah mengambil langkah cepat agar potensi penularan dapat dicegah sejak dini.

“Keselamatan masyarakat adalah prioritas. Kami bersama RSUD Arifin Achmad dan Kemenkes terus memantau perkembangan kasus ini, termasuk mempercepat hasil uji laboratorium agar kepastian diagnosa segera diketahui,” ujar Gubernur Wahid.

Sebelumnya muncul dugaan kasus cacar monyet pada sejumlah santri di satu pesantren Kepulauan Meranti.

Dari empat santri yang diduga terinfeksi, seorang di antaranya, meninggal dunia pada Jumat (20/9/2025).

Laporan resmi pihak RSUD Arifin Achmad menyebutkan bahwa korban meninggal dengan diagnosa medis meningitis.

Namun, karena adanya dugaan infeksi cacar monyet, kasus ini tengah ditangani serius oleh pemerintah daerah dan Kementerian Kesehatan.

Selain itu seorang santri lainnya yang juga menjadi suspek cacar monyet, telah dipulangkan ke rumah atas permintaan keluarga.

Pihak rumah sakit melakukan pengambilan sampel terhadap pasien ini untuk dikirim ke laboratorium Kementerian Kesehatan di Jakarta.

“Hasil laboratorium baru bisa keluar dalam dua hingga empat hari ke depan,” tulis laporan RSUD Arifin Achmad kepada Gubernur Riau, Abdul Wahid.

Sebagai langkah antisipasi, sebanyak 17 orang yang diketahui memiliki kontak langsung dengan para pasien telah diambil sampel untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Cacar monyet merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus monkeypox, dengan gejala awal berupa demam, sakit kepala, pembengkakan kelenjar getah bening, hingga munculnya ruam pada kulit.

WHO menempatkan penyakit ini sebagai salah satu wabah yang perlu diwaspadai di sejumlah negara. (*)

Terkini