SEBALIK.COM, PEKANBARU – Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) mencatat sejarah dengan mendeklarasikan diri sebagai Kampus Ramah Difabel dalam ajang Riau Difabel Fair 2025 bertema “Toward Riau an Inclusive Society: Achievement and Creativity of Difabled Community”, Sabtu (13/9/2025) di Lapangan Kampus Utama UMRI.
Kegiatan yang digagas Himpunan Difabel Muhammadiyah (HIDIMU) Wilayah Riau bersama PW Muhammadiyah Riau ini diikuti 167 peserta dari berbagai komunitas difabel, menampilkan seni tari, pameran UMKM, hingga karya sekolah luar biasa.
Rektor UMRI, Dr. H. Saidul Amin, MA, menegaskan komitmen kampus untuk benar-benar ramah difabel, bukan sekadar seremoni.
“Menjadikan UMRI kampus ramah difabel adalah amanah ideologi Muhammadiyah. Kalau Rasul sangat memuliakan difabel, apalagi kita. Ini bukan soal gengsi, tapi tuntutan ideologi,” tegasnya.
UMRI juga tengah membangun Mahmud Marzuki Tower, gedung perkuliahan baru yang didesain inklusif. Tahun 2025 ini, UMRI mencatat jumlah mahasiswa baru terbanyak sepanjang 17 tahun berdiri.
Ketua PW Muhammadiyah Riau, Dr. H. Hendri Sayuti, M.Ag, menambahkan bahwa pembelaan Muhammadiyah terhadap kaum difabel merupakan kelanjutan dari misi membela dhuafa. Ia juga mendorong agar masjid dan lembaga pendidikan Muhammadiyah menjadi pusat pembinaan difabel.
Selain deklarasi, UMRI juga menjadi tuan rumah dua agenda penting lain, yaitu Rakerwil Majelis Pendayagunaan Wakaf PW Muhammadiyah Riau bertema “Wakafmu Riau Maju: Sinergi, Inovasi, dan Transformasi” serta Seminar Majelis Tarjih dan Tajdid dengan tema “Penguatan Ketarjihan dan Pemahaman Islam yang Berkemajuan”.
Dengan tiga agenda besar ini, UMRI kian meneguhkan jati diri sebagai kampus dakwah, peradaban, sekaligus rumah besar Persyarikatan Muhammadiyah di Riau. (*)