Bersama Universiti Malaysia Kelantan, UMRI Dorong Penguatan Riset

Selasa, 12 Agustus 2025 | 06:17:00 WIB
Wakil Rektor II UMRI, Dr H Baidarus, MM, MAg

SEBALIK.COM, PEKANBARU — Wakil Rektor II UMRI, Dr H Baidarus, MM, MAg menjelasakn Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) melalui Program Studi Fisika, Fakultas Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, dan Kesehatan (FMIPA Kes) menggelar Kuliah Pakar dengan menghadirkan narasumber Assoc Prof Dr Zulhazman Hamzah dari Universiti Malaysia Kelantan (UMK).

Kegiatan ini menjadi bekal berharga bagi pengembangan keilmuan, tidak hanya di Program Studi Fisika tetapi juga Biologi. “Kami menyambut baik hadirnya pakar internasional di UMRI. Semoga kerja sama antara UMRI dan UMK yang sudah terjalin dapat terus diperkuat di masa depan,” ujarnya.

Dijelaskannya, bahwa hubungan UMRI dan UMK telah terjalin sejak masa kepemimpinan rektor terdahulu, dimana banyak dosen UMRI melanjutkan studi doktoral di UMK. Kerja sama tersebut, menurutnya, terus berkembang hingga kini.

Dia memaparkan bahwa saat ini UMRI memiliki 9 fakultas dengan 32 program studi, termasuk program pascasarjana baru di bidang hukum.

“Kami terus berbenah untuk meningkatkan kualitas kampus, salah satunya melalui pembangunan gedung perkuliahan yang sebagian dananya berasal dari swakelola dan wakaf, termasuk dari warga Malaysia,” tambahnya.

Di siis lain, Assoc Prof Dr  Zulhazman Hamzah mengungkapkan rasa bangganya dapat kembali ke Indonesia, yang ia sebut sebagai “rumah kedua”.

Ia menambahkan bahwa kunjungan ini juga bertepatan dengan penyelenggaraan International Conference yang akan digelar pada Selasa (12/8/2025). “UMK dan UMRI memiliki hubungan akademik yang erat, terutama karena banyak dosen UMRI maupun Indonesia yang melanjutkan studi doktoral di UMK,” ungkapnya.

"Kegiatan ini tidak hanya mempererat hubungan bilateral antaruniversitas, tetapi juga menjadi wadah transfer ilmu lintas negara. Mahasiswa mendapatkan wawasan mendalam mengenai keanekaragaman dan persebaran tumbuhan Araceae di Kelantan, sekaligus membuka peluang riset kolaboratif di masadepan,"tutupnya. (*)

Terkini