Jalan Terputus dan Longsor Mengancam, Ketua TP PKK Rohil Tetap Salurkan Bantuan ke Malalak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:30:00 WIB
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Rokan Hilir, Indah Septiani Charles, bersama rombongan dan didampingi Taruna Siaga Bencana (Tagana) Dinas Sosial, menempuh perjalanan darat penuh risiko menuju Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam, Sumatera Barat

SEBALIK.COM, ROHIL - Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Rokan Hilir, Indah Septiani Charles, bersama rombongan dan didampingi Taruna Siaga Bencana (Tagana) Dinas Sosial, menempuh perjalanan darat penuh risiko menuju Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Kamis (25/12/2025).

Perjalanan tersebut dilakukan untuk menyalurkan bantuan bagi masyarakat terdampak bencana alam, meskipun akses utama menuju lokasi masih mengalami kerusakan parah.

Rombongan harus melewati jalur sempit dan terjal akibat terputusnya akses dari arah Kota Bukittinggi dan Kabupaten Padang Pariaman. Kondisi ini membuat Jorong Toboh, Nagari Malalak Timur, masih berada dalam status terisolasi. Jalanan yang dilalui dipenuhi retakan aspal, longsoran tanah, serta bongkahan batu besar yang mempersempit ruang gerak kendaraan.

Sepanjang perjalanan, kendaraan rombongan melaju perlahan dengan tingkat kewaspadaan tinggi. Di beberapa titik, badan jalan hanya cukup dilalui satu kendaraan, sementara pita pembatas darurat terpasang sebagai penanda kawasan rawan longsor. Material lumpur, kayu, dan bebatuan tampak mengendap di sekitar alur sungai yang melebar akibat bencana.

Pemandangan di kiri dan kanan jalan menunjukkan dampak bencana yang signifikan. Sejumlah bangunan warga terlihat terisolasi karena tanah penyangga tergerus, sementara jejak kendaraan berat dan timbunan tanah menandakan proses penanganan darurat masih berlangsung dengan keterbatasan akses.

Meski dihadapkan pada medan berat dan potensi bahaya, rombongan TP PKK Kabupaten Rokan Hilir tetap melanjutkan perjalanan. Kehadiran personel Tagana Dinas Sosial menjadi bagian penting dalam memastikan keselamatan rombongan serta mengantisipasi risiko di lapangan, sehingga misi kemanusiaan dapat terlaksana dengan aman dan lancar. (*)

Terkini