SEBALIK.COM, PEKANBARU – Perumda Air Minum Tirta Siak resmi menurunkan biaya sambungan baru pelanggan menjadi Rp1.250.000. Kebijakan ini ditetapkan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Perumda Air Minum Tirta Siak, Ingot Ahmad Hutasuhut, sebagai langkah strategis untuk memperluas akses masyarakat terhadap air minum yang sehat dan aman.
Ingot Ahmad Hutasuhut menjelaskan bahwa penurunan biaya sambungan baru dilakukan agar masyarakat semakin mudah menjangkau layanan air minum perpipaan yang kualitasnya terjamin. Air yang diproduksi Perumda Air Minum Tirta Siak berasal dari sumber air permukaan dan telah melalui proses pengolahan sesuai standar, sehingga lebih aman dibandingkan penggunaan air tanah yang berpotensi tercemar bakteri.
“Masih banyak masyarakat yang bergantung pada air tanah, padahal di dalamnya berpotensi mengandung bakteri dan zat yang berisiko bagi kesehatan. Dengan biaya sambungan baru yang lebih terjangkau, kami ingin mendorong masyarakat beralih menggunakan air minum yang sudah diolah dan diawasi kualitasnya,” ujarnya.
Kebijakan ini juga sejalan dengan upaya Pemerintah Kota Pekanbaru dalam mendorong pembangunan berkelanjutan dan ramah lingkungan. Penurunan ketergantungan terhadap air tanah dinilai penting untuk menjaga keseimbangan lingkungan serta mencegah penurunan muka tanah di wilayah perkotaan.
Lebih lanjut, Ingot menyampaikan bahwa langkah ini merupakan bentuk dukungan nyata Perumda Air Minum Tirta Siak terhadap misi Green City yang dicanangkan oleh Wali Kota Pekanbaru, Agung Nugroho. Penggunaan air minum perpipaan diharapkan dapat menjadi bagian dari gaya hidup perkotaan yang lebih sehat, efisien, dan berkelanjutan.
“Ini bukan sekadar kebijakan tarif, tetapi juga bagian dari komitmen bersama untuk mewujudkan Kota Pekanbaru yang hijau, sehat, dan berkelanjutan,” tambahnya.
Dengan penurunan biaya sambungan baru ini, Perumda Air Minum Tirta Siak berharap cakupan pelayanan air minum perpipaan di Kota Pekanbaru terus meningkat, sekaligus memberikan manfaat kesehatan dan lingkungan bagi masyarakat secara luas. (*)