Antisipasi Bencana Banjir dan Longsor, Pemprov Riau Siagakan 21 Unit Alat Berat

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:47:19 WIB
Pemprov Riau menyiagakan alat berat antisipasi banjir dan longsor.

SEBALIK.COM , PEKANBARU – Pemprov Riau menyiagakan 21 unit alat berat dan truk menghadapi potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor.

Kesiapsiagaan ini menyusul Pemprov Riau menetapkan Status Siaga Bencana Hidrometeorologi pada 1 Desember lalu.

Kepala BPBD Riau, Edy Afrizal menjelaskan, kesiapan ini merupakan tahap awal dalam strategi penanggulangan bencana Riau, mencakup sosialisasi dan pendirian posko pemantauan.

"Penyiagaan alat berat dilakukan melalui koordinasi erat dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Riau," ujar Edy Afrizal, Kamis (4/12/2025).

Ia menyebutkan, alat berat disebar di sejumlah pos Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas PUPR 12 kabupaten/kota.

Secara rinci, Edy Afrizal membeberkan komposisi alat yang disiagakan. Yakni dua unit eskavator amfibi, satu unit eskavator PC 200, 8 unit ekskavator PC 130, dan 1 unit ekskavator long arm.

Selain itu, enam unit motor greder dan enam unit dump truk ikut disiagakan. Sehingga total keseluruhan alat berat yang siap mobilisasi berjumlah 21 unit.

Menurut Edy Afrizal, penyiagaan ini bertujuan agar penanganan bencana dapat dilakukan secara maksimal dan cepat. merujuk pada potensi banjir di aliran sungai-sungai besar seperti Kampar, Siak, Indragiri, dan Rokan.

“Alat ini disiapkan agar mobilisasi jika nanti terjadi bencana bisa maksimal. Sehingga proses penanganan jika terjadi bencana di Riau bisa ditangani cepat,” tuturnya.

Di samping kesiapsiagaan darat, BPBD Riau juga memantau kondisi elevasi debit air Waduk PLTA Koto Panjang, Kampar, yang menjadi satu indikator penting potensi banjir.

Pihaknya terus menjalin komunikasi intensif dengan PLN dan BMKG untuk mendapatkan data terkini.

“Kita minta PLN untuk terus melaporkan secara update kondisi elevasi waduk. Begitu juga dengan teman-teman BMKG,” ulas Edy.

Ia mencatat, meski sempat kekeringan, air waduk kini sudah mulai naik. Pemantauan ketat ini diharapkan dapat memberikan peringatan dini yang akurat sebelum terjadi luapan air yang berpotensi memicu bencana banjir di wilayah Riau. (*)

Terkini