SEBALIK.COM, TANJUNG BELIT SELATAN — Memperingati Hari Pohon Sedunia yang jatuh setiap 21 November, Pemerintah Kabupaten Kampar menggelar aksi penanaman 21 ribu pohon di tepian Sungai Subayang, Desa Tanjung Belit Selatan, Kecamatan Kampar Kiri Hulu. Kegiatan dipimpin langsung oleh Bupati Kampar, Ahmad Yuzar, S.Sos., M.T., pada Jumat (21/11).
Turut hadir Sekda Kampar Hambali, SE, MBA, M.H., Kapolres Kampar AKBP Bobby Putra Subayang, S.Ik selaku pembina upacara, Dandim 0313/KPR Letkol CZI Satriady Prabowo, S.IP., M.Si., Danyon 132/BS Letkol Inf Diyan Mantofani, S.H., beserta kepala OPD, camat, kepala desa, tokoh adat, tokoh masyarakat, pemuda, dan Pokdarwis.
Dalam wawancaranya, Bupati Ahmad Yuzar menegaskan bahwa pohon memiliki peran penting sebagai penyangga kehidupan. Aksi penanaman ini, kata dia, bukan sekadar simbol peringatan, melainkan gerakan nyata untuk memulihkan ekosistem hulu Kampar yang terus tertekan oleh kerusakan alam.
“Kerusakan hutan, perubahan iklim, banjir, dan longsor muncul karena berkurangnya tutupan pohon. Hari ini kita menanam untuk memulihkan apa yang telah hilang. Pohon harus kita rawat bersama,” tegasnya.
Ia menambahkan, Hari Pohon Sedunia harus menjadi momentum refleksi bahwa kerusakan lingkungan tidak hanya berdampak pada masyarakat saat ini, tetapi juga membebani generasi mendatang.
“Apa yang kita lakukan hari ini adalah warisan. Menjaga pohon berarti menjaga masa depan anak cucu kita,” ujarnya.
Sungai Subayang dipilih sebagai lokasi kegiatan karena memiliki nilai ekologis tinggi. Selain menjadi jalur transportasi masyarakat adat dan pintu gerbang Taman Nasional Bukit Rimbang–Bukit Baling, kawasan ini juga menghadapi ancaman degradasi akibat aktivitas manusia. Penanaman pohon di bantaran sungai diharapkan mampu memperkuat kawasan riparian, mencegah erosi, menjaga kejernihan air, serta mendukung berkembangnya wisata alam setempat.
Gerakan penanaman turut melibatkan pemerintah, aparat keamanan, tokoh adat, pemuda, dan masyarakat desa sebagai wujud kesadaran kolektif menjaga kelestarian lingkungan. Bupati juga menegaskan agar kegiatan ini tidak berhenti pada penanaman semata.
“Menanam itu mudah, yang terpenting adalah merawat. Semoga pohon-pohon ini tumbuh besar menjadi penyangga Subayang sekaligus peneduh desa,” harapnya.
Pemkab Kampar berharap aksi ini mendorong peningkatan tutupan lahan hijau serta menjadi contoh bagi kecamatan lainnya. Menurut Bupati, pembangunan harus berjalan seiring dengan pelestarian alam.
“Kampar akan maju jika lingkungannya sehat. Hari ini kita buktikan bahwa pembangunan dan pelestarian bisa berjalan bersama,” tutupnya. (*)