Kapolda Riau Buka Pelatihan Dubalang Batang Kuantan: Perkuat Penjagaan Adat dan Ekologi Sungai

Kamis, 20 November 2025 | 15:08:18 WIB
Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan. (Mei Amelia R/detikcom)

SEBALIK.COM, KUANSING — Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan resmi membuka orientasi dan pelatihan Dubalang Batang Kuantan di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing). Program ini difokuskan untuk memperkuat peran Dubalang sebagai penjaga adat sekaligus pelindung ekologi Sungai Batang Kuantan.

Dalam sambutannya, Irjen Herry menyebut kegiatan ini sebagai momentum penting dalam sejarah pelestarian budaya dan lingkungan di era modern. Ia menegaskan bahwa Dubalang kini memasuki babak baru, bukan semata penjaga keamanan nagari, tetapi juga penjaga keseimbangan alam.

“Hari ini kita mencatat sejarah baru. Di tengah dunia modern, masih ada tekad kuat untuk menjaga budaya dan alam di Kuantan Singingi,” ujarnya, Kamis (20/11/2025) dilansir dari detikcom.

Kegiatan ini turut dihadiri Bupati Kuansing Suhardiman Amby, Danrem 031/Wira Bima Brigjen TNI Jarot Suprihant, Direktur Polairud Polda Riau Kombes Tri Setyadi, Kapolres Kuansing AKBP Raden Ricky Pratidiningrat, Prof Robertus Robet, Panglima Dubalang Datuk Tomy, serta ratusan Dubalang Batang Kuantan.

Dalam arahannya, Irjen Herry menekankan bahwa Sungai Batang Kuantan adalah sumber kehidupan bagi masyarakat di sepanjang alirannya—mulai dari petani, nelayan, hingga keluarga yang mengandalkan air sungai untuk kebutuhan sehari-hari. Ia mengingatkan bahwa kerusakan ekologis terjadi bukan secara tiba-tiba, melainkan akibat perilaku kecil yang terus dibiarkan.

Berangkat dari kondisi kerusakan lingkungan di Riau, Kapolda memperkenalkan konsep Green Policing, yakni paradigma keamanan berbasis keberlanjutan. Ia menegaskan bahwa ancaman keamanan tidak hanya datang dari kejahatan jalanan, tetapi juga kejahatan ekologis seperti pencemaran air, PETI, dan kebakaran hutan.

“Ketika lingkungan runtuh, masyarakat ikut runtuh. Karena itu pelestarian lingkungan menjadi bagian inti dari pemeliharaan kamtibmas,” tegasnya.

Kapolda menjelaskan bahwa Green Policing dijalankan melalui tiga jalur utama:

- Represif, melalui penegakan hukum terhadap PETI dan karhutla.

- Preventif, melalui edukasi, kampanye, dan penyadaran publik.

- Restoratif, lewat rehabilitasi ekosistem, penanaman pohon, pemulihan sungai, serta dialog sosial.

Irjen Herry memberikan apresiasi terhadap peran historis Dubalang sebagai penjaga adat, martabat nagari, dan kini, penjaga keberlanjutan sungai. Ia menyebut keberanian Dubalang menjaga hal yang “tidak bersuara”—alam dan ekosistem—sebagai nilai luhur yang harus dijaga.

Ia juga menyinggung analogi Bushido, etos ksatria Samurai Jepang, yang tidak hanya ahli pedang tetapi penjaga nilai dan peradaban. “Dubalang hari ini menjaga nagari dari ancaman sosial, budaya, dan ekologis,” ujarnya.

Menutup sambutan, Kapolda mengajak Dubalang Batang Kuantan menjadi simbol harapan baru bagi Riau. “Mari kita buktikan bahwa generasi hari ini dapat menjadi generasi yang mengubah sejarah,” pungkasnya. (*)

Terkini