Buaya Raksasa 5,7 Meter di Inhil Belum Mau Makan, Petugas Beri Infus dan Antibiotik Khusus

Rabu, 19 November 2025 | 15:14:23 WIB
Buaya raksasa yang ditangkap warga di Desa Sungai Undan, Kecamatan Reteh, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), beberapa waktu lalu

SEBALIK.COM, INHIL — Buaya raksasa yang ditangkap warga di Desa Sungai Undan, Kecamatan Reteh, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), beberapa waktu lalu hingga kini masih menjalani perawatan intensif

Beritariau.com, Inhil — Buaya raksasa yang ditangkap warga di Desa Sungai Undan, Kecamatan Reteh, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), beberapa waktu lalu hingga kini masih menjalani perawatan intensif. Reptil sepanjang 5,7 meter dengan berat mencapai 585 kilogram itu mengalami infeksi pada beberapa bagian tubuh akibat kuatnya ikatan saat proses penangkapan.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) Inhil, Junaidi, menjelaskan bahwa luka pada kedua tangan dan kaki buaya cukup serius, terutama di bagian kaki kanan.

“Bagian tangan dan kakinya lecet-lecet, tapi yang paling parah kaki sebelah kanan. Luka itu menyebabkan infeksi,” ujar Junaidi, Rabu (19/11/2025).

Setibanya di lokasi penangkaran sementara di kawasan Dinas Damkar dan Penyelamatan Inhil, Jalan SKB Tembilahan, petugas langsung menaburkan serbuk antibiotik pada bagian luka. Selain itu, infus dan obat antibiotik cair turut diberikan untuk mempercepat proses penyembuhan.

Dalam penanganan medis, Damkar Inhil juga berkonsultasi dengan dokter hewan dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau.

“Hari kedua setelah dievakuasi, kita sudah mulai berikan obat. Hari ini buaya sudah mulai bergerak di kandang. Kalau kemarin terlihat lemah, kemungkinan karena luka-luka tersebut,” jelasnya.

Meski kondisinya mulai membaik, buaya tersebut hingga kini belum menunjukkan nafsu makan. Petugas bahkan sudah mencoba memasukkan ayam hidup ke kandang, namun belum ada respons.

“Sudah dicoba diberi ayam hidup, tapi tetap tidak dimakan,” kata Junaidi.

Mengenai rencana pelepasliaran buaya jumbo itu ke habitatnya di Sungai Bela, Kecamatan Kuala Indragiri, Junaidi menyebut pihaknya masih menunggu kondisi sang predator benar-benar pulih.

“Sampai saat ini belum bisa dipastikan kapan dilepas kembali,” ujarnya. (*)

Terkini