SEBALIK.COM - OpenAI akan menerapkan fitur keamanan baru. Fitur ini secara umum membedakan pengalaman pengguna remaja dan dewasa ketika menggunakan ChatGPT.
Induk chatbot ChatGPT ini menyiapkan sistem yang mencoba mengidentifikasi usia pengguna demi mencegah kasus privasi hingga menjaga keselamatan pengguna.
Dikutip dari Kompas.com, dalam beberapa kasus, pengguna mungkin akan diminta membagikan kartu identitas seperti KTP, untuk memverifikasi bahwa usianya minimal 18 tahun.
"Di beberapa kasus atau negara, kami mungkin juga meminta kartu identitas. Kami tahu ini kompromi privasi bagi orang dewasa, tetapi kami yakin ini merupakan kompensasi yang sepadan," kata pendiri sekaligus CEO OpenAI, Sam Altman dalam pengumuman di situs resmi perusahaan.
OpenAI sebenarnya sudah memperkenalkan fitur kontrol orangtua ke ChatGPT pada awal September ini.
Namun, perusahaan AI ini melengkapinya dengan fitur identifikasi usia agar keamanan chatbot lebih ketat lagi.
"Dan jika pengguna di bawah 18 tahun memiliki ide bunuh diri, kami akan mencoba menghubungi orang tua pengguna. Bila tidak bisa, kami akan menghubungi pihak berwenang ketika terdapat bahaya yang mungkin segera terjadi," lanjut bos OpenAI itu.
Namun obrolan ChatGPT yang genit masih bisa didapatkan pengguna di atas usia 18 tahun, bila memang diminta.
Altman sesumbar bahwa pihaknya juga sedang menyiapkan fitur keamanan canggih, di mana data pengguna yang dicakup dalam fitur keamanan ChatGPT nanti akan tetap rahasia, bahkan dari karyawan OpenAI sendiri.
Rincian fitur keamanan lainnya juga sedang dikembangkan dan akan dijelaskan lebih lanjut di waktu mendatang.
Adapun langkah ini ditempuh OpenAI menyusul serangkaian peristiwa dan gugatan hukum terkait kasus bunuh diri remaja yang menuduh chatbot seperti ChatGPT.
Pada Agutus 2025 lalu misalnya, OpenAI digugat oleh orang tua Adam Raine, remaja yang bunuh diri pada April 2025.
Gugatan ini menuduh ChatGPT membantu Raine menulis draft surat bunuh diri, menyarankan metode terbaik, mengabaikan upaya preventif hingga mencegahnya bercerita ke orang lain terkait apa yang dia alami. (*)