12 Pejabat Lintas Vertikal di Meranti Terima Penganugerahan Tanjak Simbol Kehormatan Adat

Jumat, 05 September 2025 | 12:23:00 WIB

SEBALIK.COM, MERANTI – Ratusan orang memadati Balai Adat LAMR Kabupaten Kepulauan Meranti, Jalan Dorak Selatpanjang, Kamis (4/9/2025) mulai dari pejabat daerah, tokoh adat, hingga masyarakat, berkumpul dalam satu perhelatan besar: Majelis Silaturahim Kebudayaan, Zikir Akbar, Doa Bersama, serta Penanaman Pohon Lintas Sektoral.

Tamak juga hadir Bupati Kepulauan Meranti AKBP (Purn) H. Asmar bersama Wakil Bupati Muzamil Baharudin, pimpinan Forkopimda, serta berbagai instansi vertikal.

Puncak acara ditandai dengan penganugerahan tanjak, simbol kehormatan adat, kepada 12 pejabat lintas vertikal. Mereka di antaranya Kapolres Meranti, Kajari, perwakilan Pengadilan Negeri Bengkalis, Pengadilan Agama Meranti, hingga pimpinan instansi strategis seperti Imigrasi, Bea Cukai, PLN, KSOP, dan Pelindo Selatpanjang.

Bupati Asmar mengingatkan kembali peran penting LAMR sebagaimana tertuang dalam Perda Nomor 5 Tahun 2014. Menurutnya, lembaga adat bukan sekadar simbol budaya, tetapi juga pilar yang menjaga masyarakat tetap patuh hukum dan taat agama.

“LAMR berdiri di atas falsafah Pancasila, berasaskan Islam, dan bersendikan syara’ yang berlandaskan Kitabullah. Dari sinilah lahir masyarakat yang berdisiplin, religius, dan berbudaya,” tegas Asmar.

Ia juga menyebut pengukuhan pimpinan daerah sebagai masyarakat adat Melayu merupakan bentuk pengakuan adat atas peran institusi yang konsisten menjunjung prinsip di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung.

“Inilah wujud nyata visi Riau Maju 2025–2045 dan Meranti yang Unggul, Agamis, dan Sejahtera,” tambahnya.

Asmar berharap, sinergi pemerintah, ulama, dan adat—yang ia sebut sebagai “tali berpilin tiga”—tetap terjaga dan semakin kokoh. “Tali berpilin tiga inilah kekuatan besar Meranti dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat,” ucapnya.

Ketua Dewan Pengurus Harian (DPH) LAMR Kepulauan Meranti, Datuk Seri Afrizal Cik, S.Sos, M.Si, mengatakan silaturahim kebudayaan adalah suatu langkah untuk menyampaikan aspirasi bersama.

"Tentang bagaimana kita mempererat tali silaturahim antara satu dengan yang lainnya terkhusus dari rentang budaya adat istiadat yg berbeda," sebutnya.

Dia juga mengungkapkan, LAMR Kepulauan Meranti sengaja menaja kegiatan itu untuk mengundang para pejabat instansi vertikal, terkhusus yang berasal dari luar daerah.

"Tujuannya agar apat memahami dan dapat bersilaturahmi serta saling mengenal dengan masyarakat adat di Kabupaten Kepulauan Meranti," terang Datuk Seri Afrizal Cik.

Ketua Panitia Penyelenggara Silaturahim Kebudayaan, Datuk Ramlan Abdullah, C.PLA, menyampaikan selain mempererat silaturahmi, kegiatan itu juga sekaligus menyambut para pejabat vertikal yang bertugas di Kepulauan Meranti. Pemasangan tanjak menjadi simbol penerimaan sebagai bagian dari masyarakat adat Melayu.

“Kami ingin tuan-tuan dan puan-puan merasa nyaman selama bertugas di Meranti, seperti berada di rumah sendiri. Masyarakat Meranti ramah tamah, berbilang kaum, dan selalu mendukung tugas-tugas pejabat yang hadir di daerah ini,” ujar Datuk Ramlan.

Meski Meranti merupakan daerah otonom baru, tambahnya, tapi daerah ini memiliki kekayaan sumber daya manusia dan nilai persatuan yang tinggi.

Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Aldi Alfa Faroqi menyoroti pentingnya sinergitas lintas sektor melalui gagasan green policing. Program ini, katanya, tidak hanya melestarikan lingkungan tetapi juga menjadi simbol kolaborasi menjaga ekosistem lokal.

“Polri berkomitmen memperkuat komunikasi sosial, membangun opini positif, serta menjaga citra sebagai pengayom yang peduli pada kelestarian alam dan harmonisasi sosial,” jelasnya. (*)

Terkini