SEBALIK.COM, PEKANBARU - Komandan Lanud Roesmin Nurjadin Marsma TNI Abdul Haris menyampaikan kalau Latihan Bersama (Latma) Elang Australia - Indonesia (Ausindo) 2025 di Pekanbaru resmi ditutup. Latihan mempertemukan kekuatan udara TNI Angkatan Udara (TNI AU) dengan pesawat tempur F-16. Sedangkan Royal Australian Air Force (RAAF) mengerahkan F-35 Lightning II.
Adapun upacara penutupan berlangsung di Ruang Sadewa, Gedung VIP Pandawa, Pangkalan Udara - Roesmin Nurjadin (Lanjut Rsn), Pekanbaru, Jumat (29/8/25) lalu.
“Latihan tidak hanya mengasah kemampuan manuver udara, taktik, dan teknik tempur, tetapi juga memperkuat interoperabilitas dan membangun kepercayaan antara TNI AU dan RAAF,” katanya, Ahad (31/8/25).
Latma Ausindo berlangsung sembilan hari penuh sejak Kamis (21/8/25) lalu. Latihan intensif menguji profesionalisme, keterampilan, dan sinergi kedua angkatan udara antara Indonesia dan Australia.
Marsma TNI Abdul Haris menegaskan bahwa Latma Elang Ausindo 2025 menjadi bukti kolaborasi yang solid dan profesionalisme tinggi antara TNI AU dan RAAF. Danlanud juga menekankan bahwa tagline “Stronger Together” bukan sekadar slogan, melainkan representasi kekuatan sejati yang lahir dari sinergi kedua angkatan udara.
Sementara Air Commodore Pete Robinson menyampaikan apresiasi mendalam atas keberhasilan latihan bersama ini. Ia menegaskan bahwa Latma Elang Ausindo 2025 telah memperkuat kepercayaan, mempertajam kemampuan tempur, dan membangun ikatan kerja sama jangka panjang.
“Sepanjang latihan, kita merencanakan bersama, terbang bersama, dan menuntaskan skenario operasional yang kompleks. Pengalaman ini membentuk ikatan yang akan terus menjadi dasar kerja sama di masa depan,” ungkapnya.
Hadir pula pejabat Lanud Roesmin Nurjadin, Atase Udara Australia untuk Indonesia. Komandan Skadron Udara 14 dan 16, Komandan Skadron 77 RAAF, para perwira penerbang, teknisi. Kemudian personel pendukung dari kedua negara. Prosesi pelepasan patch Latma Elang Ausindo menjadi simbol berakhirnya rangkaian latihan. (MCRiau)