SEBALIK.COM, ACEH – Bupati Aceh Selatan Mirwan MS memilih melaksanakan ibadah umrah bersama keluarga di tengah bencana banjir dan longsor yang melanda 11 kecamatan di wilayahnya.
Sebelumnya, Bupati Mirwan telah menerbitkan surat ketidaksanggupan menangani tanggap darurat bencana pada Kamis, 27 November 2025, bernomor 360/1315/2025.
Keberangkatan Bupati pada Selasa, 2 Desember 2025, lima hari setelah surat tersebut diterbitkan, memicu kritik dari warga setempat. Masyarakat menilai keputusan berangkat umrah tidak tepat karena sebagian warga masih berada di tenda pengungsian, terutama di kawasan Trumon.
Nasrol, seorang warga, mengatakan, “Airnya sudah surut, tapi pengungsi masih ada meskipun tidak sebanyak di awal.”
Dilansir dari CNN Indonesia, Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Aceh Selatan, Denny Saputra, membela langkah Bupati Mirwan. Menurutnya, keberangkatan dilakukan setelah kondisi wilayah secara umum mulai membaik, terutama debit air yang sudah surut di pemukiman warga di Bakongan Raya dan Trumon Raya.
Denny juga menekankan bahwa Bupati Mirwan sebelumnya telah beberapa kali mengunjungi lokasi terdampak dan menyalurkan bantuan logistik kepada warga.
Meski debit air sudah berkurang, bencana ini tetap menimbulkan dampak serius. Aceh Selatan sedang berada dalam kondisi darurat hidrometeorologi, dan sebagian warga masih membutuhkan bantuan darurat serta perlindungan sementara.
Aksi umrah Bupati ini menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat. Beberapa pihak menilai keputusan tersebut kurang tepat, mengingat masih banyak warga yang terdampak bencana.
Namun pihak pemerintahan daerah menegaskan bahwa langkah tersebut tidak meninggalkan rakyat karena Bupati telah melakukan peninjauan dan pengiriman bantuan sebelum berangkat. (*)