SEBALIK.COM, SIAK – Program Julang Budaya Siak 2025 yang digagas Kementerian Kebudayaan melalui Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah IV Kepri kembali menghadirkan kegiatan unik untuk memperkuat upaya pelindungan dan pengembangan kebudayaan di tengah arus modernisasi.
Salah satu agenda yang paling menarik perhatian adalah Susur Sejarah Wisata Heritage Siak, di mana peserta diajak menelusuri bangunan-bangunan bersejarah peninggalan Kesultanan Siak Sri Indrapura, lalu ditutup dengan pengalaman makan beghanyut di Sungai Siak.
Ketua Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kabupaten Siak, Irham Temas, menyampaikan bahwa kegiatan ini dirancang untuk memberikan pengalaman langsung agar peserta benar-benar memahami nilai penting peninggalan sejarah Siak.
“Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pemahaman mendalam tentang sejarah masa lalu, sekaligus menumbuhkan kecintaan terhadap kebudayaan Siak yang luar biasa,” ujar Irham, Senin (17/11/2025).
Irham menambahkan, kegiatan ini sangat relevan bagi generasi muda di tengah tantangan zaman. Ia berharap kecintaan dan rasa memiliki terhadap bangunan cagar budaya dapat terus tumbuh.
Peserta Rasakan Pengalaman Berbeda
Yudi Satrio Wibowo, peserta asal Pekanbaru, mengaku kegiatan ini memberikan sudut pandang baru tentang sejarah Siak.
“Saya sebelumnya hanya tahu Istana Siak. Setelah ikut kegiatan ini, saya bisa memahami lebih banyak peninggalan Kerajaan Siak hingga situs-situs Belanda,” katanya.
Konten kreator asal Siak, May, juga mengaku mendapatkan banyak informasi sejarah langsung dari para ahli.
“Saya suka sejarah, dan lewat kegiatan ini saya bisa mengetahui cerita yang lebih detail dan otentik dari sumbernya,” ujarnya.
Sementara itu, Wanda, peserta dari Kecamatan Koto Gasib, menilai kegiatan ini sangat relevan di era digital karena bisa dibagikan ke publik melalui konten kreatif.
“Lewat unggahan video, masyarakat luas bahkan sampai mancanegara bisa mengenal Siak lebih dekat,” harapnya.
Peserta yang terdiri dari mahasiswa, pelajar, ASN, konten kreator, hingga penggiat media sosial diajak mengunjungi berbagai titik sejarah, antara lain: Museum Balairung Sri, Kutab Siak, Istana Siak, Kelenteng tua, Tangsi Belanda di Benteng Hulu, Susur Sungai Siak untuk melihat peradaban sungai, Ditutup dengan makan beghanyut di atas sungai.
Melalui kegiatan ini, diharapkan literasi sejarah masyarakat semakin kuat dan kebudayaan Siak dapat terus dikenal serta dilestarikan lintas generasi. (*)