SEBALIK.COM , PEKANBARU – Beberapa hari terakhir, cuaca panas terik kembali melanda hampir seluruh wilayah Provinsi Riau. Suhu udara bahkan tercatat mencapai 35°C, membuat kondisi siang hari terasa menyengat.
Forecaster On Duty BMKG Pekanbaru, Mari Frystine, menyampaikan bahwa suhu udara maksimum di Riau selama tiga hari terakhir masih berada pada kisaran normal, yakni antara 31 hingga 35 derajat celcius.
Namun, minimnya tutupan awan menyebabkan sinar matahari langsung memanaskan permukaan bumi tanpa banyak hambatan.
“Posisi matahari saat ini berada hampir tegak lurus di atas kepala pada siang hari, sehingga suhu terasa lebih panas dibanding biasanya,” jelas Mari, Rabu (29/10/2025).
Selain itu, penguatan angin muson Australia juga menjadi faktor utama yang memperparah kondisi panas. Angin muson ini berembus dari Australia menuju Asia Tenggara, termasuk Indonesia, membawa udara kering yang menghambat pembentukan awan.
“Udara kering dan hangat dari Australia mengurangi peluang terbentuknya awan hujan. Akibatnya, potensi hujan di wilayah Riau menurun untuk beberapa hari ke depan,” tambahnya.
BMKG mengingatkan, kondisi panas ini tak hanya berdampak pada kesehatan, tetapi juga meningkatkan potensi kekeringan lahan yang dapat memicu kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas pembakaran, menjaga kelembapan lahan dengan menyiram area kering, serta tetap melindungi diri dari paparan sinar matahari.
“Gunakan pelindung seperti payung, topi, atau tabir surya saat beraktivitas di luar ruangan. Jangan lupa perbanyak minum air putih agar tubuh tetap terhidrasi,” imbau Mari.
Dengan potensi cuaca panas yang masih akan berlangsung dalam beberapa hari ke depan, BMKG Pekanbaru meminta masyarakat untuk tetap waspada terhadap perubahan cuaca ekstrem dan menjaga kondisi lingkungan sekitar. (Maoelana)