SEBALIK.COM , ROHIL - Pemkab Rohil melaksanakan sejumlah program dalam rangka menekan angka penularan malaria.
Di antaranya memberikan edukasi kepada masyarakat tentang cara mengantisipasi malaria.
"Saat ini tim sedang berada di Panipahan, Kecamatan Pasir Limau Kapas untuk memberikan edukasi kepada masyarakat," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rohil, Syafnurizal, Jumat (10/10/2025).
Sebelumnya Pemkab Rohil sudah menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) malaria menyusul banyaknya warga yang tertular.
Dalam penanganan KLB malaria tersebut Pemkab Rohil membentuk tim gabungan. Tugasnya tidak hanya melakukan penanganan terhadap pasien, namun juga memberikan edukasi kepada masyarakat.
Edukasi yang diberikan seputar penularan penyakit malaria yang disebabkan oleh nyamuk tersebut. "Kalau nyamuk demam berdarah itu menyerang pada pagi hari. Sementara kalau malaria di malam hari," jelasnya.
Oleh karena itu, disarankan masyarakat tidak beraktivitas di luar rumah pada malam hari. Meski begitu, hal ini sulit dilakukan pasalnya sebagian besar masyarakat yang ada di wilayah pesisir Kabupaten Rohil bermata pencaharian sebagai nelayan yang banyak beraktivitas di malam hari.
Selain memberikan edukasi kepada masyarakat, tim juga membagikan sejumlah peralatan untuk mencegah penularan penyakit malaria.
Di antaranya kelambu, dan alat semprot nyamuk dan minyak serai diberikan kepada masyarakat untuk menekan angka penularan penyakit malaria.
Tim Satgas Malaria yang diketuai oleh Wakil Bupati Rohil, Jhony Charles juga menggencarkan imbauan untuk menjaga kebersihan lingkungan.
Jhony Charles mengatakan, penyebab penularan penyakit malaria di wilayah pesisir bersumber dari sampah. Melalui aksi gotong royong yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Pemkab Rohil mengingatkan masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan. (*)