Pemkab Kampar Gesa Penataan Kawasan Candi Muara Takus, Bahas Status Lahan Milik PLN

Selasa, 07 Oktober 2025 | 23:51:00 WIB

SEBALIK.COM, BANGKINANG - Pemerintah Kabupaten Kampar terus mendorong percepatan penataan kawasan Candi Muara Takus sebagai ikon wisata budaya Riau. Untuk itu, Bupati Kampar Ahmad Yuzar, S.Sos, MT memimpin rapat pembahasan tindak lanjut hasil identifikasi awal rencana penataan kawasan tersebut di ruang rapat lantai II Kantor Bupati Kampar, Senin (7/10/2025).

Rapat diikuti oleh sejumlah pejabat terkait dan perwakilan PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Riau dan Kepulauan Riau. Dari pihak PLN hadir Manager Bagian Aset Properti dan Umum, Saiful Hanan. Turut mendampingi Bupati, Sekda Kampar Hambali, S.E, M.BA, M.H, Plt Asisten I Tengku Said Hidayat, S.STP, M.IP, Asisten II Suhermi, S.T, serta para kepala perangkat daerah seperti Kepala Bappeda, Kadis PUPR, Kadis Pariwisata, Kadis Perkim, Plt Kadis Kominfo, dan Kadis Perdagangan, Koperasi dan UMK.

Dalam rapat tersebut, Bupati Ahmad Yuzar menegaskan pentingnya memastikan kejelasan status lahan sebelum proses penataan dilaksanakan. Pasalnya, sebagian kawasan Candi Muara Takus diketahui berada di atas lahan milik PT PLN.

“Penataan kawasan ini harus berjalan tertib, terencana, dan memiliki kejelasan status hukum. Karena sebagian lahan merupakan aset PLN, kita perlu koordinasi dan kesepahaman bersama agar program ini tidak menimbulkan persoalan di kemudian hari,” tegas Bupati Ahmad Yuzar.

Ia menyampaikan bahwa Pemkab Kampar siap memfasilitasi dialog lintas instansi, termasuk dengan pemerintah pusat dan provinsi, guna mencari solusi terbaik yang tetap mengutamakan pelestarian situs bersejarah serta menghormati kepemilikan aset negara.

“Tujuan kita jelas, menjaga kelestarian Candi Muara Takus sekaligus mengembangkannya menjadi kawasan wisata budaya yang membawa manfaat ekonomi bagi masyarakat,” ujarnya.

Dari hasil identifikasi awal, tim teknis menemukan adanya tumpang tindih antara batas kawasan cagar budaya dengan lahan yang tercatat sebagai aset PLN. Untuk menindaklanjuti hal ini, Dinas PUPR Kampar bersama pihak PLN akan melakukan verifikasi lapangan dan penegasan batas guna memastikan kejelasan posisi dan luasan lahan.

Selain persoalan lahan, rapat juga membahas rencana penataan akses jalan menuju kawasan, penyediaan infrastruktur dasar, serta peningkatan peran masyarakat lokal dalam pengembangan ekonomi berbasis wisata religi dan budaya.

Bupati Ahmad Yuzar berharap seluruh pihak dapat segera menindaklanjuti hasil identifikasi awal melalui kerja sama yang solid dan komunikasi yang terbuka.

“Kita ingin penataan Candi Muara Takus menjadi program bersama yang membawa manfaat nyata bagi masyarakat Kampar dan menjadi kebanggaan Riau,” tutupnya.

Sebagai langkah tindak lanjut, rapat menghasilkan kesepakatan pembentukan tim koordinasi teknis lintas sektor untuk mempercepat penyelesaian status lahan dan menyiapkan rencana penataan kawasan secara terpadu. (*)

Terkini