Kegiatan RBD di Rohul, Hampir Semua Sekolah Melakukan Pengimbasan

Jumat, 03 Oktober 2025 | 15:05:40 WIB

SEBALIK.COM , ROHUL - Proses pengimbasan Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD) Melayu Riau di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) berjalan baik. Hampir seluruh sekolah sudah melakukan pengimbasan sebagai bentuk upaya pelestarian bahasa daerah di tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah (SD dan SMP). 

Ini terbukti dari data laporan berupa daftar hadir, dokumentasi, dan semua bukti fisik terkait kegiatan pengimbasan sudah diberikan sekolah pada pihak Balai Bahasa Provinsi Riau (BBPR).

Demikian dikatakan Chrisna Putri, MA, ketua tim pemantauan RBD BBPR, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menangah di Pasirpengaraian, Kamis (2/10/2025).

Menurut Chrisna Putri, pihaknya sudah melakukan pemantauan selama tiga hari dengan berkunjung ke sejumlah SD dan SMP di Kabupaten Rohul. Hampir semua sekolah yang dikunjungi menyambut baik kedatangan tim BBPR. Pasalnya, setiap sekolah yang dikunjungi mendapat masukkan dari pihak BBPR tentang kegiatan pengimbasan yang sesuai standar. Tingginya antusias sekolah dalam setiap diskusi juga terkait persiapan Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) tingkat kabupaten dan tingkat Provinsi Riau sebagai bentuk akhir dari kegiatan RBD. 

Kegiatan pemantau pada 30 September—2 Oktober 2025, menurut  Chrisna Putri adalah program lanjutan dari Bimtek Pelatihan Guru Utama yang sudah dilakukan di kantor Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Rokan Hulu pada 11--13 Agustus 2025.

Kegiatan pemantau dilaksanakan dalam bentuk kunjungan ke enam sekolah yang sudah mendapat Bimtek Guru Utama RBD sebagai sampel. Keenam sekolah yang dikunjungi adalah SD 002 Rambah, SD 027 Rambah, SD 020 Rambah Hilir, SMPN Islam Teknologi Rokan Hulu, SMP 2 Rambahsamo, dan SMP 1 Ujungbatu. Dalam kunjungan, pihak sekolah juga diminta mengisi kuisioner pemantauan sebagai tolak ukur keberhasilan kegiatan, melalukan proses latihan, dan penampilan siswa yang dilatih dengan disaksikan sejumlah penonton (siswa). 

Kegiatan Positif

Dalam kegiatan pemantauan, pihak BBPR juga mendapat sejumlah masukkan baik dari pihak sekolah maupun dari Disdikpora Rohul. Kepala SD 0027 Rambah, Sumiarti, SP.d., menyebutkan bahwa pihaknya berharap program pelestarian bahasa Melayu Riau ini adalah kegiatan yang positif dan perlu terus dikembangkan. Dengan demikian bahasa ibu akan selalu hidup di kalangan siswa dan guru. Dirinya juga berharap ada acuan yang jelas dan tetap sebagai program wajib untuk dijalankan di setiap sekolah di Kabupaten Rohul. 

Sedangkan Kepala Sekolah SMP 2 Rambahsamo, Kasben juga berharap hal yang sama. Bahkan, dirinya menyemangati para guru dan siswa yang terimbas untuk terus menggunakan bahasa Melayu Riau Rokan Hulu di ranah keluarga dan masyarakat. “Penggunaan bahasa Melayu Riau bukan karena mau ikut lomba FTBI, tapi memiliki tujuan yang lebih dari itu, yaitu upaya pelestarian dan menghidupkan kembali bahasa ibu kita,” imbau Kasben pada siswa dan guru saat pertemuan di SMP 2 Rambahsamo, Kamis (2/10).

Sementara itu, pihak BBPR juga berkesempatan bertemu dangan Kepala Dinas Dsdikpora H Damri Poti SSos MAP. Dalam pertemuan dengan dengan sejumlah pimpinan di Disdikpora, Kasi  Kurikulum SD, Abdul Zeri menyambut baik kegiatan FTBI, yang merupakan bagian dari rangkaian kegiatan RBD tahun 2025 di Kabupaten Rohul. Pihaknya akan memanggil sejumlah kepala sekolah yang ikut dalam giatan pengimbasan RBD sebagai upaya melihat kesiapan FTBI kabupaten pada bulan Oktober ini. (Rilis)

Terkini