SEBALIK.COM, PEKANBARU – Dewan Kesenian Riau (DKR) menggelar Musyawarah Seniman Daerah (Musenda) pada 5–6 September 2025 di Aula M. Yazid bin Tomel, Museum Sang Nila Utama, Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru.
Musenda tahun ini menjadi momentum penting karena salah satu agenda utama adalah memilih ketua baru DKR periode 2025–2030. Kegiatan ini dihadiri perwakilan Dewan Kesenian dari seluruh kabupaten/kota se-Riau.
Ketua DKR, Taufik Hidayat, menyebut Musenda adalah forum tertinggi bagi seniman daerah. Ia berharap kepemimpinan baru dapat menjaga marwah budaya Melayu dan menjawab tantangan perkembangan zaman.
“Musenda ini bukan sekadar pergantian pengurus. Kita ingin melahirkan keputusan penting untuk memperkuat peran seniman dan karya seni di tengah masyarakat," ungkap pria yang akrab dipanggil Atan Lasak.
Sementara Ketua Panitia Musenda, Hendra Burhan menyampaikan apresiasi atas kehadiran para delegasi dari seluruh kabupaten/kota di Riau. Ia menekankan pentingnya kebersamaan dalam forum ini.
“Selain untuk memilih kepemimpinan baru, Musenda ini juga menjadi ajang silaturahmi antar-seniman dari seluruh daerah di Riau. Kami berharap musyawarah ini berjalan lancar, demokratis, dan menghasilkan kepemimpinan yang solid untuk lima tahun mendatang,” ujarnya.
Suasana musyawarah berlangsung hangat dan penuh semangat kebersamaan. Delegasi dari kabupaten/kota se-Riau tampak aktif menyampaikan pandangan dan gagasan demi kemajuan seni budaya Riau.
Acara ini secara resmi dibuka oleh Sekretaris Dinas Kebudayaan Provinsi Riau, Ninno Wastikasari. Hingga berita ini diturunkan, sidang Musenda Dewan Kesenian Riau masih berlangsung. (Maoelana)